INTERNET RADIO...
Beberapa radio ternama di Indonesia mulai melirik web sebagai sarana mereka sebagai salah satu bentuk layanan kepada pelanggan dan layanan ini biasanya disebut sebagai internet radio, dengan adanya fitur ini para pelanggan mereka bisa mengakses radio dimana saja mereka berada, berikut kutipan yang kami sadur dari rri-online.com.
Dalam dunia internet, streaming yaitu mengkompresi ukuran file menjadi bagian-bagian kecil agar mudah ditransmisikan melalui jaringan internet. Pengguna dapat menjalankan file tanpa menunggu file tersebut selesai di download, misalkan file video yang besarnya 10 Mb, maka kita kita memerlukan sekitar 15 menit jika menggunakan akses Internet dengan kecepatan 56 KBps. Dilihat dari proses tersebut maka streaming data yaitu mentransmisikan data secara terus menerus dari server ke client melalui jaringan packet based semacam internet. File tersebut berupa serangkaian paket time-stamped yang disebut stream.
Sebenarnya file apa saja sih yang bisa di-streaming-kakitn? Semua jenis file sebenarnya bisa. Baik file audio, video, image, text, data 3D, software, dan sebagainya. Tetapi streaming lebih mengacu kepada time-based media, khususnya audio dan video, yang harus dapat dinikmati sesegera mungkin dan berdasarkan waktu yang tepat, karena untuk dapat menikmati lagu atau film, haruslah dimainkan secara berurutan dari awal hingga akhir (sequensial) tanpa terputus-putus (uninterrupted). Salah satu aplikasi yang sangat akrab dengan teknologi streaming adalah aplikasi Internet broadcasting, yaitu penyiaran audio ataupun video yang berbasis Internet Protocol (IP).
Internet Broadcasting.
Penggunaan teknologi streaming pada Internet broadcasting ini memungkinkan sebuah stasiun radio atau televisi melakukan siarannya menggunakan jalur Internet. Sebenarnya ada dua jenis layanan yang dapat disuguhkan oleh Internet broadcasting ini, yaitu on-demand dan live. Untuk yang on-demand, biasanya adalah broadcasting yang menyiarkan file media yang telah direkam sebelumnya. Untuk stasiun radio yang on-demand misalnya siaran radio BBC edisi bahasa Indonesia yang dapat didengar di situs http://www.bbc.co.uk/indonesian.
Sedangkan Internet broadcasting yang live, atau biasa dikenal pula dengan istilah livecasting, menyiarkan suatu file media saat itu juga ketika suatu kejadian tengah berlangsung (real time). Salah satu stasiun radio Indonesia yang menggunakan teknologi livecasting ini misalnya radio Elshinta Jakarta, yang siarannya dapat didengar melalui situs mms://202.158.49.136/elshinta. Stasiun radio yang menggunakan fitur layanan on-demand dan livecasting bisa dilihat di VOI atau Voice of indonesia http://www.voi.co.id/ milik RRI.
Sedangkan untuk stasiun televisi di Indonesia, belum ada yang melakukan livecasting, kecuali untuk satu-dua acara tertentu saja yang sifatnya insidentil. Masalah utamanya adalah pada kesiapan infrastruktur Internet di Indonesia, karena livecasting ini memerlukan jaringan Internet dengan bandwidth dan kecepatan yang memadai.
Radio Internet dikuasai oleh 5 penyedia portal besar dunia maya, yaitu: AOL Radio Network, Yahoo!Music, MSN Radio, WindowsMedia.Com maupun Live365.Com. Selain itu muncul Radio Internet yang dikelola oleh individu maupun kelompok, baik untuk tujuan hobi, iseng, dakwah, komunikasi dengan komunitasnya, maupun untuk tujuan membantu pembelajaran. Mengapa Radio Internet sangat pesat perkembangannya dan digandrungi oleh pendengar dan broadcaster? Yang pasti ada beberapa sebab yang bisa kita diskusikan:
1. Internet Radio memungkinkan kita mencari dan memilih siaran berdasarkan karakteristik negara, bahasa yang digunakan, jenis radio, dsb dengan cepat dan sesuai dengan yang kita inginkan. Kita dapat menyimpannya dalam bookmark atau shortlist, dan tinggal meng-klik untuk memutarnya. Komputer membantu kita mengelola bookmark dan shortlist kita.
2. Radio konvensional memiliki keterbatasan geografis. Siaran yang disajikan hanya dapat dinikmati dalam wilayah yang kecil, baik kecamatan maupun kabupaten/kotamadya. Ini berbeda dengan radio internet yang begitu kita broadcast, seluruh dunia akan mendengarkan siaran kita, tak peduli kita ada di sebuah rumah mungil yang terletak di Ujung Aspal, Pondok Gede, maupun yang ada di pusat kota Jakarta
3. Investasi relatif lebih murah, baik investasi awal, operasional maupun maintenace
4. Kualitas suara yang tidak kalah dengan kualitas suara pada radio konvensional
Setting hardware / alat maupun software lebih mudah dan sederhana
5. Tidak memerlukan ijin khusus untuk membuatnya
Di Indonesia masih belum banyak yang memanfaatkan teknologi ini karena koneksi Internet kita yang tidak terlalu baik. Kalaupun kita mau gunakan, harus dipilih software streaming yang tidak menggunakan resource bandwidth yang besar, juga setting encoder kita harus buat sekecil mungkin, misalnya dengan menggunakan 16-24kbps (mono). Sebagai catatan, beberapa server radio internet memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, misalnya Shoutcast server hanya berukuran 136kb bahkan sekarang ada juga software audio player yang memungkinkan membuat internet radio station di rumah sendiri seperti SAM Broadcaster
0 Komentar: